Kemudian, mahasiswa dituntut mencari pelanggan usaha, membuat produk dan memasarkannya.
BACA JUGA:Universitas Tridinanti Palembang Jalin Kerjasama Dengan DLHP Sumsel
“Kami berharap kegiatan hari ini ada proposal yang masuk. Jadi proposal kewirausahaan yang masuk dapat menang dan mereka ada kesempatan untuk beasiswa, bisa mendapatkan beasiswa S1 atau S2. Kami juga berharap tidak hanya mahasiswa, tapi juga dosen mendapatkan beasiswa LPDP. Kami ingin dosen kami mendapatkan beasiswa dari LPDP, itu jangka panjangnya,” katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan I FEB Unanti Palembang Dr M Ima Andriyani saat menyampaikan materi membahas tentang Metode Penyusunan Ide Bisnis dan Proposal Bisnis LPDP.
Dalam materinya, dia mencontohkan produk kopi kenangan yang memanfaatkan momentum dari peningkatan teknologi di Indonesia dengan menghadirkan aplikasi pesan antar dan sistem pembayaran yang mudah digunakan.
Kopi kenangan juga melakukan adaptasi terhadap pandemi Covid-19 melalui layanan pesan antar dan paket kopi instan.
“Namun yang menjadi permasalahan kopi kekinian saat ini konsumen mengeluhkan harga kopi yang semakin mahal, serta kurangnya variasi dan kualitas kopi di tempat kopi konvensional. Hal ini terbukti dari data survei yang menunjukkan peningkatan permintaan akan kopi berkualitas tinggi dan unik di Indonesia,” ujar Ima.
Lalu bagaimana solusinya? Ima mengatakan, kopi kenangan hadir dengan menawarkan kopi instan berkualitas tinggi yang dibuat dari biji kopi pilihan dengan proses yang terstandarisasi.
“Selain itu, kopi kenangan juga memperkenalkan berbagai varian rasa dan jenis kopi yang unik dan menarik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” katanya. ***