PALEMBANG, PALPOS.ID – Pasar 16 Ilir Palembang yang akan direvitalisasi menjadi Heritage 16 memiliki catatan sejarah panjang.
Direncanakan pusat kulakan di Kota Palembang ini mirip Pasar Tanah Abang di Jakarta.
Pedagang dan pembeli akan berinteraksi di tempat yang nyaman.
BACA JUGA:Juli Mulai Renovasi Bangunan Pasar 16 Ilir, Tidak Dibongkar dan Dipasang Eskalator
Pemerintah Kota Palembang akan menjadikan Pasar 16 Ilir yang nantinya berubah nama menjadi Heritage 16 sebagai destinasi wisata belanja.
Tidak tertutup kemungkinan, Pasar 16 Ilir menjadi pusat kulakan terbesar dan terlengkap di Indonesia.
Rencana Pemerintah Kota Palembang ini seharusnya mendapat dukungan seluruh komponen masyarakat.
BACA JUGA:Pasar 16 Ilir Direvitalisasi Menjadi Heritage 16, Destinasi Wisata Belanja di Palembang
Kita semua tentu menginginkan Palembang memiliki pasar yang indah, bersih, dan nyaman.
Di balik keberadaan Pasar 16 Ilir ini, ternyata memiliki nilai sejarah.
Pasar 16 Ilir dulunya dikenal pasar tradisional yang menjual ragam hasil bumi.
BACA JUGA:Pedagang Pasar 16 Ilir Tolak Direlokasikan ke Pasar Lain
Pasar 16 Ilir sudah ada sejak kesultanan Palembang Darussalam sekitar tahun 1552-1821.
Dulunya merupakan permukiman pribumi di tepian Sungai Musi dan beberapa anak sungai seperti Sungai Tengkuruk, Sungai Rendang, Sungai Sekanak dan beberapa sungai lain.
Pasar 16 Ilir berkembang pesat dimulai masa Kiemas Hindi Pangeran Ario Kesumo Abdulrohim yang memindahkan kekuasaannya dari 1 Ilir karena dibakar habis oleh VOC.