Sumber daya alam yang berlimpah di sekitar kampung memainkan peran penting dalam menjaga kehidupan mereka.
Selain makanan, warga kampung juga menggantungkan hidup pada alat-alat yang mereka buat sendiri dari kayu, batu, dan tumbuhan sekitar.
Semuanya dibuat secara sederhana namun efektif, sesuai dengan kebutuhan mereka sehari-hari.
Salah satu tantangan terbesar bagi kampung ini adalah keterbatasan akses informasi dan pendidikan.
Keindahan alam dan kearifan lokal di kampung ini menarik perhatian beberapa ahli antropologi dan pemerhati budaya dari berbagai negara.
Mereka datang untuk mempelajari cara hidup warga kampung dan memahami betapa berharganya budaya tradisional yang masih hidup di tengah keterisoliran.
Diulas sebelumnya, Kampung Digi berada di lokasi yang sangat terisolir di tengah hutan belantara Pulau Papua Indonesia.
Letaknya di perbatasan Papua dengan Papua Nugini atau sekitar 50 kilometer dari Distrik Iwur Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua.
Akses ke wilayah ini sangat sulit dan memerlukan perjalanan panjang melalui jalur yang terjal dan berbahaya.
Kampung Digi tidak ditemukan di peta Indonesia apalagi peta dunia.
Kampung Digi baru diketahui milik Indonesia setelah ditemukan anggota TNI penjaga perbatasan pada tahun 2016.
Berikut Fakta Unik Kampung Digi yang jarang diketahui orang:
Letaknya yang terpencil membuat desa ini sempat nggak punya negara selama 71 tahun lamanya sebelum ditemukan pada akhir 2016 lalu.
Adalah Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI – Papua Nugini menjadi pertama dari era modern yang menjamah Kampung Digi.
Saat ditemukan, kondisinya sangat memprihatinkan.