Walikota Alpian Maskoni memimpin upaya untuk mengoptimalkan potensi kota ini.
Program-program pengembangan ekonomi dan pariwisata terus dijalankan dengan tujuan untuk mengatasi tantangan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Pemerintah kota bersama dengan pelaku usaha lokal berkolaborasi untuk menciptakan peluang-peluang baru dan menggali potensi yang belum tergarap sepenuhnya.
Meskipun terdaftar sebagai salah satu daerah termiskin di Sumatera Selatan, Pagaralam membuktikan bahwa potensi dan semangat masyarakat dapat mengatasi hambatan ekonomi.
Dengan kerja keras dan komitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal, kota ini berada pada jalur yang positif untuk meningkatkan taraf hidup penduduknya.
Dalam konteks global, Kota Pagaralam terus menginspirasi dengan dedikasi dan semangatnya.
Meskipun berada dalam tantangan ekonomi, kota ini membuktikan bahwa dengan memanfaatkan potensi dan mengambil langkah-langkah strategis, perkembangan yang berkelanjutan dapat dicapai.
Potret Kota Pagaralam mengajarkan bahwa di balik statistik dan klasifikasi, terdapat kisah-kisah luar biasa yang mengilhami kita semua.
Dikutip dari portal resmi Pemerintah Kota Pagaralam, kota ini dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 8 Tahun 2001.
Sebelumnya Pagar Alam termasuk kota administratif dalam lingkungan Kabupaten Lahat.
Kota ini memiliki luas sekitar 633,66 km² dengan jumlah penduduk 126.181 jiwa dan memiliki kepadatan penduduk sekitar 199 jiwa/km².
Kota ini berjarak sekitar 298 km dari kota Palembang.
Sebagian besar keadaan tanah di kota Pagaralam berasal dari jenis latosol dan andosol dengan bentuk permukaan bergelombang sampai berbukit.
Jika dilihat dari kelasnya, tanah di daerah ini pada umumnya adalah tanah yang mengandung kesuburan yang tinggi atau kelas I.
Kota Pagaralam merupakan kota pariwisata di Sumatera Selatan.