Dengan letaknya yang sangat strategis, Kota Batam memiliki tujuan mulia untuk bersaing dengan negara tetangga, Singapura dan Malaysia.
Letaknya yang berada sekitar 90 kilometer dari ibukota Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjung Pinang, membuatnya memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Dengan luas wilayah mencapai 1.575 kilometer persegi, Kota Batam menghadapi tantangan unik. Meskipun memiliki luas wilayah yang besar, hanya sekitar 715 kilometer persegi dari wilayah tersebut merupakan daratan.
BACA JUGA:Mengungkap Keunikan Kota Batam di Tengah Gugusan Kepulauan Riau
BACA JUGA:Pemekaran Kabupaten Renah Indojati di Pesisir Selatan: Meningkatkan Kemakmuran dan Pembangunan Cepat
Namun, populasi Kota Batam telah berkembang pesat, mencapai angka luar biasa 1.196.396 jiwa pada tahun 2020, yang lebih dari setengah jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Riau.
Namun, Kota Batam juga menghadapi tantangan serius. Dualisme kepemimpinan dan kebijakan antara Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Pemerintah Kota Batam menciptakan hambatan dalam pertumbuhan ekonomi.
Meskipun Kota Batam maju sebagai kawasan ekonomi khusus, impian untuk menyaingi Singapura dan Malaysia belum tercapai karena masalah ini.
Mantan Presiden BJ Habibie telah memberikan saran yang realistis: mengubah Kota Batam menjadi provinsi baru, Provinsi Batam. Saran ini dianggap realistis mengingat lokasinya yang sangat strategis di Selat Singapura.