Selain itu, perlu memeriksa apakah ada kebocoran bahan bakar yang dapat menyebabkan kebakaran.
Ketika keadaan genting, seperti potensi ledakan atau banjir, pengguna jalan harus segera membawa korban ke tempat yang lebih aman.
Namun, ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari memperparah luka korban.
BACA JUGA:GPX Drone 150 : Monster Baru Super Ganas, Membuat NMax dan PCX Kehilangan Taji !
"Mengevakuasi korban kecelakaan tidak boleh sembarangan. Pengguna jalan harus tahu cara yang benar untuk melakukannya," kata Dr. Debora.
Ketika akan menolong korban, langkah selanjutnya adalah memeriksa kondisi korban.
Jika korban masih dapat bergerak, pengguna jalan dapat membantu korban menjauh dari area kecelakaan dan memeriksa adanya pendarahan atau luka parah.
Namun, jika korban tidak merespons, perlu dilakukan pemeriksaan detak jantung.
Dr. Debora menjelaskan, untuk memastikan apakah korban masih bernapas, lakukan pemeriksaan detak jantung dengan menekan jari telunjuk dan jari tengah ke sekitar leher atau pergelangan tangan.
Jangan memberikan makanan atau minuman kepada korban, karena ini mungkin akan dibutuhkan jika korban harus dibius di rumah sakit."
Kemudian, pengguna jalan juga harus memeriksa apakah ada pendarahan. Jika tidak ada benda asing yang tertancap di tubuh korban, pendarahan dapat dihentikan dengan menekan atau membungkus luka.
Namun, jika ada benda asing yang tertancap, hindari mencabutnya sendiri.
Jika korban adalah pengendara sepeda motor, hati-hati harus dijaga saat membantu korban.
Misalnya, pengguna jalan dapat mencoba membuka helm korban untuk memudahkan pernafasan, tetapi harus sangat berhati-hati dalam proses ini.