Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Pajoge Angkong dan Sejarah Bumi Arung Palakka

Jumat 01-12-2023,15:22 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Keunikan Pajoge Angkong tidak hanya terletak pada gerakan tariannya, tetapi juga pada keberanian para penarinya yang merangkul identitas waria dalam seni budaya tradisional.

Sejarah Kabupaten Bone: Bumi Arung Palakka

Pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Selatan menjadi Provinsi Bugis Timur bukanlah satu-satunya sejarah menarik di daerah ini. 

Kabupaten Bone, yang dijuluki Bumi Arung Palakka, memiliki catatan sejarah yang kaya. Awalnya, Pangeran Arung Palakka melakukan perjalanan ke beberapa wilayah, termasuk Kerajaan Buton, untuk membebaskan rakyat Bone dan Bugis dari penindasan daerah lain. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Kabupaten Tana Toraja sebagai Calon Ibukota Baru

BACA JUGA:Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan: Sejarah dan Potensi Sebagai Ibukota Provinsi Luwu Raya

Melalui perjuangan ini, Arung Palakka berhasil memimpin kerajaan dan meraih kemerdekaan dari Kesultanan Gowa pada tahun 1666.

Keberagaman Budaya Sulawesi Selatan

Provinsi Sulawesi Selatan tidak hanya dikenal dengan sejarah politiknya, tetapi juga dengan keberagaman budaya dan suku bangsanya. 

Dengan suku-suku seperti Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, dan banyak lagi, Sulawesi Selatan menjadi tempat yang kaya akan keanekaragaman budaya. Hal ini tercermin dalam seni, adat istiadat, dan tarian tradisional seperti Pajoge Angkong.

Sulawesi Selatan dan Perdagangan Rempah-Rempah

Pada masa keemasan perdagangan rempah-rempah, Sulawesi Selatan memainkan peran penting sebagai pintu gerbang Kepulauan Maluku. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Mengungkap Potensi Wisata Kabupaten Bone Ibukota Provinsi Bugis Timur

BACA JUGA:Kabupaten Bone Permata Pesisir Timur Sulawesi Selatan: Keindahan Alam dan Dinamika Masyarakat

Kerajaan-kerajaan seperti Gowa dan Bone menonjol, dan perdagangan rempah-rempah menjadi sumber kekayaan. 

Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) ikut beroperasi di wilayah ini pada abad ke-17, menjalin aliansi dengan Arung Palakka dan mengalahkan Kerajaan Gowa, sehingga menciptakan perubahan signifikan dalam sejarah daerah ini.

Kategori :