SULAWESI SELATAN, PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Pajoge Angkong dan Sejarah Bumi Arung Palakka.
Provinsi Sulawesi Selatan baru-baru ini menjadi sorotan dengan rencana pemekaran wilayah yang akan membentuk Provinsi Bugis Timur.
Di tengah perbincangan tersebut, terdapat sebuah tarian khas dari Kabupaten Bone yang menarik perhatian, yaitu Pajoge Angkong.
Pajoge Angkong: Keunikan Tarian Tradisional Bone
Pajoge Angkong sebuah tarian tradisional asal Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi fokus perhatian dalam budaya Bugis Timur.
BACA JUGA:Sulawesi Selatan Sebuah Eksplorasi Kaya Sejarah Budaya dan Kebiasaan Lokal
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Kabupaten Bone dan Calon Ibukota Provinsi Bugis Timur
Nama Pajoge Angkong memiliki makna mendalam, di mana "Pajoge" berasal dari kata "Joge" dalam bahasa Bugis yang artinya sere atau menari, dan "Angkong" mengacu pada calabai, waria, atau laki-laki berpenampilan perempuan.
Jadi, Pajoge Angkong merupakan tarian tradisional Bone yang ditarikan oleh waria atau wanita pria.
Makna dan Tujuan Tarian Pajoge Angkong
Tarian Pajoge Angkong tidak hanya merupakan bentuk seni tradisional semata, tetapi juga memiliki tujuan tertentu.
Tarian ini lahir dari gagasan para calabai atau waria yang mengembangkan gerakan tari sere bissu.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Kabupaten Bone Penuh Sejarah dan Potensi Pariwisata
Tujuannya adalah untuk merayu penonton yang hadir dalam acara pertunjukan.