Perbedaan budaya juga menjadi faktor krusial dalam keputusan memisahkan diri.
Masyarakat Jawa Barat identik dengan Sunda Priangan, sementara masyarakat Banten lebih terkait dengan Sunda Banten.
Sejarah dan identitas kultural yang berbeda membuat masyarakat Banten ingin melestarikan keunikan dan kekhasan budayanya.
Alasan pisahnya Banten dari Jawa Barat mencerminkan kompleksitas sejarah, identitas, dan kebutuhan pembangunan wilayah.
Langkah ini tidak hanya merupakan aspirasi untuk mendapatkan otonomi tetapi juga langkah strategis untuk memastikan pembangunan yang merata dan keberlanjutan identitas budaya.
Dengan menjadi provinsi tersendiri, Banten dapat mengelola sumber daya dan potensi lokal secara lebih optimal, menciptakan kebijakan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.
Proses ini menjadi salah satu tonggak sejarah perjuangan masyarakat Banten menuju kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan.***