Perjalanan Sejarah Kabupaten Lahat Provinsi Sumsel: Dari Masa Kesultanan Hingga Masyarakat Multikultural

Rabu 10-01-2024,06:11 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Ketika tentara Jepang menduduki wilayah pada tahun 1942, afdelling diubah namanya menjadi sidokan dan dipimpin oleh orang pribumi dengan nama Gunco dan Fuku Gunco.

Kemerdekaan Indonesia dan Pembentukan Kabupaten Lahat

Setelah kekalahan Jepang pada 14 Agustus 1945, Kabupaten Lahat menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan UU No. 22 Tahun 1948. 

Pimpinan Kabupaten Lahat berganti-ganti, hingga dengan UU No. 32 Tahun 2004, Kabupaten Lahat resmi terbentuk.

BACA JUGA:Moratorium DOB Masih Berlaku Pemekaran Daerah Tetap Bergeliat di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan

BACA JUGA:Proses Pembentukan Kabupaten Banyuasin Timur: Langkah Mendekati Daerah Otonomi Baru di Sumatera Selatan

Bukit Serelo - Landmark Kabupaten Lahat

Bukit Serelo, julukan "Gunung Jempol," terletak di Desa Perangai, Kabupaten Lahat. 

Berada di gugusan Bukit Barisan, bukit ini memiliki pemandangan mempesona dengan Sungai Lematang yang mengelilingi.

Sebagai landmark, Bukit Serelo menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Kabupaten Lahat.

Sejarah Suku Lahat dan Kehidupan Multikultural

Suku Lahat, yang menetap di Kabupaten Lahat, memiliki sejarah panjang. 

BACA JUGA:Usulan Pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Musi Ilir di Provinsi Sumatera Selatan

BACA JUGA:4 Daerah Penghasil Orang Pintar di Sumatera Selatan, Daerah Mana Saja Ya! Ini Juaranya

Dengan bahasa Melayu sebagai identitas budaya, suku Lahat terbagi menjadi kelompok seperti orang Lematang, Kikim, Pasemah, dan Lintang. 

Kehidupan multikultural terlihat dari persebaran penduduk di berbagai kecamatan dan adanya transmigrasi.

Kategori :