Menggali Kebudayaan yang Terlupakan: Agama Tolotang di Sulawesi Selatan

Selasa 23-01-2024,15:22 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Dengan demikian, Tolotang bukanlah bentuk Animisme atau Dinamisme seperti yang sering disangka, melainkan agama yang telah mengenal Tuhan sejak sebelum kedatangan Agama Samawi di wilayah Sulawesi Selatan.

Perkembangan dan Tantangan

Agama Tolotang, meskipun memiliki akar kuat dalam masyarakat Bugis, mulai terpinggirkan dengan berkembangnya agama Islam sebagai mayoritas di Sulawesi Selatan. 

Meskipun begitu, beberapa kelompok komunitas masih mempertahankan kepercayaan nenek moyang mereka, menciptakan identitas unik dalam lanskap keberagaman agama di Indonesia.

BACA JUGA:Dampak Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Pembentukan 3 Provinsi Baru dan Implikasinya

BACA JUGA:Senjata Tradisional Provinsi Sulawesi Selatan Kekayaan Budaya yang Tak Ternilai

Lima Keyakinan Utama dalam Ajaran Tolotang

Agama ini memiliki lima keyakinan utama yang menjadi pijakan ajarannya:

Percaya Dewata SeuwaE: Keyakinan pada adanya Tuhan Yang Maha Esa.

Hari Kiamat: Keyakinan akan adanya hari kiamat sebagai tanda berakhirnya kehidupan di dunia.

Hari Kemudian: Keyakinan akan adanya dunia kedua setelah terjadinya kiamat.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Kabupaten Bone dan Pelabuhan Bajoe sebagai Pusat Ekspor-Impor Terbesar

BACA JUGA:Menggali Kekayaan Alam dan Budaya: Sulawesi Selatan Siap Melangkah Lebih Maju

Wahyu Tuhan: Keyakinan akan adanya penerima wahyu dari Tuhan.

Lontara sebagai Kitab Suci: Keyakinan pada Lontara, kitab suci dalam penyembahan kepada Dewata SeuwaE.

Keunikan Ritual dan Prosesi

Kategori :