BACA JUGA:Dampak Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Pembentukan 3 Provinsi Baru dan Implikasinya
Perkembangan Kota Palopo: Dari Benteng Pertahanan hingga Mekar menjadi Kota Modern
Awal perkembangan Kota Palopo mencakup pertumbuhan Kampung Benturu sebagai kluster tingkat ketiga seluas 5 ha.
Pemukiman ini dilindungi oleh benteng pertahanan berupa parit dengan tinggi dinding mencapai 2 meter dan lebar 7 meter.
Dalam fase awal sebagai daerah otonom, Kota Palopo hanya memiliki 4 kecamatan dengan 19 Kelurahan dan 9 Desa.
Namun, dinamika perkembangan mengubah wajah Kota Palopo. Pada tahun 2006, wilayah kecamatan dimekarkan menjadi 9, dan jumlah kelurahan meningkat menjadi 48.
Transformasi ini bertujuan mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat.
Perekonomian dan Kesejahteraan: Palopo Menuju Masa Depan yang Cerah
Pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Palopo mencapai 8,8 persen, menandakan dinamisme dan potensi ekonomi yang tinggi.
Meskipun berukuran relatif kecil, Palopo tetap menjadi harapan warga untuk kesejahteraan yang lebih baik.
Hal ini didukung oleh pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Palopo yang mencatatkan peringkat ketiga terbaik di Sulawesi Selatan.
Topografi dan Geografi Kota Palopo: Dari Dataran Rendah hingga Ketinggian Menantang
Wilayah administrasi Kota Palopo mencakup sekitar 247,52 kilometer persegi, setara dengan 0,39 persen dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
Mayoritas wilayah ini adalah dataran rendah pesisir pantai, dengan sekitar 62,85 persen berada pada ketinggian 0 – 500 mdpl.
Sebanyak 24,76 persen terletak pada ketinggian 501 – 1000 mdpl, sementara sisanya sekitar 12,39 persen berada di atas 1000 mdpl.