Rencana Pemekaran Provinsi Sulawesi Utara Menuju Nusa Utara: Sebuah Tinjauan Mendalam Otonomi Baru

Sabtu 03-02-2024,05:38 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Peran Strategis pada Abad Pertengahan

Nusa Utara memegang peran penting pada abad pertengahan sebagai penghubung antara Maluku di Timur dan Filipina di Utara.

Istilah "Nusa Utara" sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda, menandakan pentingnya wilayah ini dalam sejarah Indonesia.

Potensi Ekonomi Nusa Utara

Pemekaran provinsi ini juga didorong oleh potensi ekonomi yang dimilikinya. 

Selain sektor perikanan dan kelautan yang menjadi andalan, Nusa Utara memiliki potensi pertanian yang signifikan. 

Produk pertanian seperti minyak kelapa, kopra, cengkeh, dan pala menjadi komoditas unggulan yang mampu mendukung perekonomian provinsi ini.

Kemandirian Nusa Utara dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Nusa Utara diperkuat oleh sektor perikanan dan kelautan yang menjadi tulang punggung ekonominya. 

Dengan sumber daya alam yang melimpah, wilayah kepulauan ini diyakini mampu mandiri jika dimekarkan sebagai provinsi baru.

Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Terwujudnya Provinsi Nusa Utara dan Provinsi Bolaang Mongondow Raya.

Menyusuri Jejak Sejarah dan Alasan Realistis Pemekaran

Provinsi Sulawesi Utara dengan luas mencapai 14.500 kilometer persegi dan jumlah penduduk sekitar 2.666.821 jiwa menurut sensus BPS tahun 2022, kini berada dalam sorotan wacana pemekaran. 

Wilayah yang terdiri dari 4 kota dan 11 kabupaten ini, juga membanggakan 287 pulau, dengan 59 di antaranya dihuni.

Aspirasi Nusa Utara: Pemekaran yang Realistis

Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat setempat, aspirasi untuk pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Utara menjadi dua provinsi baru semakin kencang terdengar. 

Kategori :