Sejumlah tokoh masyarakat, termasuk pemimpin adat dan pemuda, menyatakan dukungan mereka terhadap wacana ini.
Selain itu, beberapa figur politik dan akademisi juga memberikan pandangan positif terkait pemekaran ini.
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumatera Utara: Mengejar Kenyataan dengan Pembentukan Provinsi Tapanuli
BACA JUGA:Perjuangan Mewujudkan Provinsi Sumatera Tenggara: Potret Pemekaran Sumatera Utara
Prof. Dr. Budi Utomo, seorang pakar sejarah dari Universitas Sumatera Utara, mengungkapkan bahwa pemekaran Provinsi Sumatera Timur merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi dan pembangunan di wilayah tersebut.
Reaksi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Wacana ini juga menarik perhatian Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa usulan pemekaran Provinsi Sumatera Timur akan dievaluasi dengan cermat.
Karnavian menekankan pentingnya kajian menyeluruh terkait dampak sosial, ekonomi, dan politik dari pemekaran ini.
Di tingkat Pemerintah Daerah, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menyambut baik usulan pembentukan Provinsi Sumatera Timur.
Rahmayadi melihat potensi besar di wilayah tersebut dan berharap pemekaran ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Tantangan dan Kontroversi
Meskipun mendapat dukungan, usulan pembentukan Provinsi Sumatera Timur tidak luput dari tantangan dan kontroversi.
Beberapa pihak menyoroti potensi konflik administratif dan pemisahan sumber daya antara Provinsi Sumatera Timur dan Sumatera Utara.
Selain itu, kelompok-kelompok yang berkepentingan seperti pengusaha dan aktivis lingkungan juga mengajukan pertanyaan kritis terkait dampak pembentukan provinsi baru ini terhadap lingkungan dan keberlanjutan.
Harapan dan Aspirasi Masyarakat