NASIONAL, PALPOS.ID-Setelah proses evaluasi yang cermat selama beberapa tahun, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia akhirnya memutuskan untuk mengakuisisi pesawat tanker Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT) untuk dioperasikan oleh TNI AU.
Keputusan ini diumumkan setelah pertemuan antara Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra dengan delegasi Airbus Asia-Pasifik yang dipimpin oleh Presiden Anand Stanley.
Pilihan ini merupakan hasil dari analisis yang matang atas kebutuhan pertahanan udara Indonesia.
BACA JUGA:Teknologi KAAN: Melampaui Batas dengan Pesawat Tempur Generasi Kelima Terbaru Turki
BACA JUGA:TNI AU Akan Tambah Dua Skuadron Drone di Tarakan dan Malang
Sebagai bagian dari kontrak yang telah efektif, A330 MRTT akan bergabung dengan beberapa produk pertahanan Airbus lainnya yang telah dipilih oleh pemerintah Indonesia.
Airbus A330 MRTT terpilih setelah melalui evaluasi yang teliti, dibandingkan dengan pesaingnya seperti Boeing KC-46A dan Ilyushin Il-78.
Pertimbangan utama dalam pemilihan ini termasuk kemampuan pesawat untuk melakukan pengisian bahan bakar di udara dengan menggunakan kedua model, hose-and-drogue dan flying boom, yang kompatibel dengan armada tempur TNI AU yang ada saat ini.
BACA JUGA:Medium Tank Harimau Buatan Pindad Dilengkapi Teknologi Terkini
BACA JUGA:Walaupun Tangguh Di Udara Jet Tempur Sukhoi Su 27 dan Su 30 Indonesia Perlu di Upgread Lagi
Pesawat ini telah terbukti diakui oleh 16 negara lain, dengan 68 pesawat dipesan dan 51 pesawat telah dikirim pada November 2020.
Dengan kapasitas tanki bahan bakar maksimum 111.000 kg, A330 MRTT memiliki keunggulan dalam fleksibilitas misi, memungkinkan penggunaannya untuk misi lain selain air refueling tanpa perlu penataan ulang.
Kemampuan keserbagunaan pesawat ini juga menonjol, dengan kabin yang dapat disesuaikan untuk mengangkut hingga 380 penumpang dalam konfigurasi kelas tunggal, cocok untuk berbagai misi termasuk angkut pasukan dan misi VIP.
BACA JUGA:Mengubah Paradigma: Indonesia sebagai Pemain Utama dalam Industri Pertahanan ASEAN
BACA JUGA:Rafale F4.1 AU Prancis Mengudara dalam Misi Operasional Perdana