"Ketika tawuran berujung pada kekerasan fisik, tidak jarang kita melihat korban yang mengalami luka serius bahkan kematian.
Hal ini memperumit masalah karena selain dihadapkan pada masalah pembinaan, para pelaku juga harus berurusan dengan konsekuensi hukum yang serius," tambahnya.
BACA JUGA:Pendangkalan Pelabuhan Tanjung Api-api Ancam Keselamatan Transportasi Penyeberangan
Dalam konteks hukum, Sulyaden menekankan perlunya penanganan khusus terhadap anak-anak yang terlibat dalam aksi tawuran.
"Undang-undang perlindungan anak telah mengatur secara jelas perlakuan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum.
Kita harus memastikan bahwa proses hukum terhadap mereka berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip perlindungan anak dan pembinaan yang positif," paparnya.
BACA JUGA:20 Tahun Jadi Pelanggan Telkomsel Ibu Rumah Tangga Ini Bawa Pulang Mobil BMW
BACA JUGA:Pendaftaran Dibuka 20 Maret! Pemprov Sumsel Gelar Mudik Gratis Serentak, Ini Syaratnya!
Sulyaden juga menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam mencegah dan menangani kasus tawuran pelajar dan remaja.
"Keterlibatan orang tua, sekolah, lembaga sosial, dan masyarakat secara luas sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan positif generasi muda kita," ujarnya. ***