
4. Terkendala Anggaran
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, mengakui bahwa kelanjutan pembangunan Kota Baru terkendala oleh anggaran.
Pemerintah Provinsi Lampung saat ini lebih fokus pada perbaikan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia, sehingga proyek mega ini terbengkalai dan dibiarkan menjadi 'warisan' dari era pemerintahan sebelumnya.
BACA JUGA:Provinsi Lampung: Pintu Gerbang Sumatera yang Memikat dengan Budaya dan Sumber Daya Alamnya
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Lampung: Menyingkap Keajaiban di Pintu Gerbang Sumatera
Analisis dan Implikasi
Meskipun proyek Kota Baru Lampung awalnya diharapkan menjadi tonggak kemajuan bagi provinsi ini, kenyataannya sekarang sangat jauh dari ekspektasi.
Dengan kondisi bangunan yang memprihatinkan, akses jalan rusak, dan terbatasnya anggaran, nasib Kota Baru Lampung tetap menjadi tanda tanya besar.
Harapan untuk melihatnya menjadi pusat kegiatan pemerintahan yang megah dan modern tampak semakin suram, menggambarkan sebuah realitas pahit dari proyek mega yang terbengkalai.
Krisis pembangunan Kota Baru Lampung menjadi cerminan dari kegagalan sebuah proyek mega yang awalnya diharapkan menjadi simbol kemajuan.
Sekarang, bangunan-bangunan megah tersebut hanya menjadi saksi bisu dari ambisi yang terlupakan.
Mungkin saatnya bagi pemerintah untuk meninjau kembali strategi pembangunan dan mengambil langkah-langkah yang lebih bijaksana untuk mewujudkan kemajuan yang berkelanjutan bagi masyarakat Lampung.
Pembentukan Otonomi Baru Kabupaten Natar Agung Pemekaran Lampung Selatan Menarik Perhatian Publik.
Pemekaran wilayah di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera, menjadi topik yang semakin menarik perhatian publik.
Salah satu daerah yang sedang bergulir wacana pemekaran adalah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Sorotan tertuju pada pembentukan Kabupaten Natar Agung, sebuah inisiatif yang diusulkan oleh Panitia Daerah Otonomi Baru pemekaran Kabupaten Lampung Selatan (PDOBPKL).