Selain itu, RAF juga telah mengerahkan aset-aset tambahan ke kawasan tersebut, termasuk jet-jet dan tanker pengisian bahan bakar.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap eskalasi di Timur Tengah dan dalam rangka mendukung operasi Inggris melawan ISIS di Irak dan Suriah.
Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus membela keamanan Israel.
BACA JUGA:Su-75 Checkmate Rusia Jet Tempur Siluman Berbiaya Murah Punya Kemampuan Tinggi
BACA JUGA:PT DI kembali menjalankan program modernisasi alutsista atas kepercayaan dari Kemenhan
Ini adalah langkah yang menunjukkan solidaritas antara Inggris dan Israel dalam menghadapi ancaman bersama dari Iran.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengutuk tindakan "sembrono" Iran dan menegaskan komitmen Inggris untuk mempertahankan keamanan Israel.
Ini adalah pernyataan yang mengirimkan sinyal kuat kepada Iran bahwa tindakan agresif mereka tidak akan ditoleransi.
BACA JUGA:Jalan Panjang Indonesia Menuju Kemandirian Produksi Alutsista Tampa Impor
BACA JUGA:PT PAL Indonesia Membangun Fasilitas Terbaru untuk Produksi Kapal Selam
Serangan Iran ke Israel ini terjadi setelah serangan terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada bulan sebelumnya.
Serangan tersebut menewaskan 16 orang, termasuk jenderal-jenderal Iran.
Meskipun Israel tidak secara terbuka mengakui serangan tersebut, tetapi korps Garda Revolusi Islam Iran telah menyebutkan beberapa nama jenderal yang menjadi korban.
BACA JUGA:Kemungkinan Ada Tambahan Kapal Selam dari Negara Lain Setelah Scorpene
BACA JUGA:Rusia Tingkatkan Howitzer nya dan Siap Beraksi di Front Ukraina
Situasi ini menunjukkan betapa rapuhnya stabilitas di Timur Tengah dan betapa mudahnya konflik regional dapat memicu eskalasi yang berbahaya.