Salah satu target utama dari serangan ini adalah pusat intelijen dan pangkalan udara Israel di wilayah tersebut.
Penggunaan jet tempur siluman F-35 oleh Israel dalam serangan udara ke Damaskus menunjukkan tingkat kecanggihan militer yang dimiliki Israel.
Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana IRGC berhasil mengatasi pertahanan udara Israel dan melancarkan serangan yang begitu presisi.
BACA JUGA:Turunan dari F-!6 Lockheed Martin Tawarkan IKepada India Jet Tempur F-21 Punya Spek Gahar
BACA JUGA:Tampaknya Indonesia Mulai Lirik F-16 Viper Block 72 Sebagai Jet Tempur Heavy Fighter Setelah Rafale
Reaksi dari komunitas internasional terhadap konflik ini juga menjadi sorotan utama. Sebagian besar negara-negara Barat telah mengutuk serangan Iran terhadap Israel dan menekankan pentingnya penyelesaian damai atas konflik ini.
Namun, beberapa negara di kawasan Timur Tengah justru mendukung langkah Iran sebagai upaya pembalasan atas tindakan Israel yang dianggap agresif.
Situasi di Timur Tengah semakin rumit dengan adanya konflik yang melibatkan berbagai kepentingan politik dan ekonomi.
BACA JUGA:Su-75 Checkmate Rusia Jet Tempur Siluman Berbiaya Murah Punya Kemampuan Tinggi
BACA JUGA:PT DI kembali menjalankan program modernisasi alutsista atas kepercayaan dari Kemenhan
Kedua belah pihak, baik Iran maupun Israel, memiliki kepentingan strategis yang harus mereka pertahankan.
Namun, keberlanjutan dari konflik ini bisa mengakibatkan dampak yang sangat merugikan bagi kawasan tersebut, termasuk destabilisasi politik dan ekonomi yang lebih lanjut.
Peran besar dari IRGC dalam konflik ini juga menyoroti kekuatan dan pengaruh militer Iran di kawasan Timur Tengah.
BACA JUGA:Pasukan Dirgantara Rusia Memperkuat Armadanya dengan Su-34 Fullback Baru
BACA JUGA:Jalan Panjang Indonesia Menuju Kemandirian Produksi Alutsista Tampa Impor
Sebagai salah satu kekuatan militer terbesar di kawasan tersebut, Iran memiliki potensi untuk mengubah dinamika kekuatan di Timur Tengah secara keseluruhan.