Dukungan dari pemerintah daerah, melalui Kepala Karantina Sumatera Selatan, tidak hanya mencakup aspek fasilitasi perdagangan, tetapi juga upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya Notifikasi Ketidaksesuaian di negara tujuan ekspor.
Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperkuat ekspor komoditas pertanian dari Sumatera Selatan.
Kolaborasi dengan Importir Cambodia: Diversifikasi Ekspor Komoditas Pertanian
Selain Tiongkok, negara-negara tetangga seperti Cambodia juga menjadi pasar potensial bagi komoditas pertanian dari Sumatera Selatan.
Kehadiran importir kopi dari Cambodia yang turut mengunjungi perkebunan kopi di Pagaralam menunjukkan minat yang sama besarnya dengan importir dari Tiongkok.
Kepala Karantina Sumatera Selatan, Ir. Kostan Manalu MM, mencatat bahwa minat dari importir Cambodia tidak terbatas hanya pada kopi, tetapi juga meliputi komoditas lain seperti rempah-rempah, vanili, dan daun kelor.
Diversifikasi ekspor komoditas pertanian menjadi strategi yang penting dalam menghadapi dinamika pasar global.
Dukungan penuh dari pemerintah daerah dalam hal fasilitasi ekspor menjadi kunci dalam memperluas pasar ekspor ke negara-negara seperti Cambodia.
Langkah-langkah konkret seperti tinjauan langsung ke lokasi perkebunan dan gudang penyimpanan oleh para importir menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap kualitas dan potensi komoditas pertanian dari Sumatera Selatan.
Pentingnya Kerjasama Antara Pemerintah dan Pelaku Ekspor
Dalam menghadapi dinamika pasar global, kerjasama antara pemerintah dan pelaku ekspor menjadi hal yang sangat penting.
Ir. Kostan Manalu MM, sebagai Kepala Karantina Sumatera Selatan, menekankan pentingnya kolaborasi aktif antara pemerintah daerah dan para eksportir dalam memperkuat perdagangan ekspor.
Melalui dukungan fasilitasi ekspor dan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya Notifikasi Ketidaksesuaian di negara tujuan ekspor, pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator yang mendukung akses pasar bagi produk-produk pertanian dari Sumatera Selatan.
Dalam hal ini, kolaborasi dengan importir dari Tiongkok dan Cambodia menjadi langkah strategis dalam memperluas pangsa pasar ekspor.
Pentingnya kerjasama ini juga tercermin dalam upaya diversifikasi ekspor komoditas pertanian, yang tidak hanya mencakup kopi tetapi juga komoditas lain seperti rempah-rempah, vanili, dan daun kelor.
Dengan demikian, kerjasama antara pemerintah dan pelaku ekspor menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi pasar ekspor dan memperkuat daya saing produk-produk pertanian dari Sumatera Selatan.