Sayangnya untuk memproduksi massal Evina hanya tinggal rencana.
Jangankan 1.000 unit, 16 unit prototipe saja tidak dapat dirampungkan Dasep tepat waktu. Unit Evina yang sudah jadi pun tidak sempurna karena hanya mampu berlari dengan kecepatan 29 km/jam.
Dilansir laman Liputan6, kini Dasep harus menerima hukuman tujuh tahun penjara, denda Rp200 juta subsider tiga bulan, dan diwajibkan membayar uang ganti rugi sebesar Rp17,1 miliar.
BACA JUGA:Toyota GR Corolla Mengguncang Pasar dengan Desain dan Performa Ekstrem!
BACA JUGA:Mazda CX-70: SUV Premium dengan Teknologi dan Gaya yang Memukau
Alumnus Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) itu dianggap telah menggelapkan dana yang seharusnya digunakan untuk menciptakan mobil listrik.
Desain dan Spesifikasi
Evina dirancang dengan pendekatan yang mengutamakan efisiensi dan kenyamanan.
BACA JUGA:Mengenal E-Double Cabin, Kreasi Terbaru PT MAB yang Ramah Lingkungan Buatan Anak Bangsa
BACA JUGA:Polytron Berambisi Besar di Industri EV: Berencana Buat Mobil Listrik Sejuta Umat
Dengan dimensi 345 cm x 149 cm x 160 cm, mobil ini menawarkan kenyamanan dalam berkendara tanpa mengorbankan kepraktisan di jalan-jalan kota yang padat.
Tersedia dalam beberapa tipe, yakni standar (S), grand (G), dan deluxe (D), Evina menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan dan preferensi pengguna.
Baterai lithium-ion yang terdiri dari 36 sel dengan kapasitas total 21 kWh memberikan jangkauan 135 km dengan sekali pengisian penuh, cukup untuk memenuhi kebutuhan harian penggunaan kota.
BACA JUGA:Dari Maung Hingga Motor Listrik: Cerita di Balik Pilihan Transportasi Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Bekerja Dalam Diam: PT INKA Ciptakan E-Inobus 12 Meter, Armada Listrik dengan Jangkauan 250 Km
Dengan opsi pengisian baterai cepat yang hanya memerlukan 30 menit dan pengisian normal selama 4-5 jam, Evina menunjukkan adaptasi yang baik terhadap kehidupan urban yang serba cepat.Performa dan Keandalan