Namun, berbagai persiapan dan perencanaan telah dilakukan untuk memastikan bahwa ketika moratorium dicabut, pembentukan Kabupaten Rokan Tengah dapat segera direalisasikan.
Ketua BPPDOB Rokan Tengah, Suhaimi Hamsal, menegaskan bahwa tidak ada tujuan pribadi dalam pembentukan kabupaten baru ini.
"Tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan, dan mempermudah rentang kendali birokrasi," jelas Suhaimi.
Perspektif Historis dan Kultural
Secara historis, wilayah Rokan Tengah memiliki nilai budaya dan sejarah yang kaya.
Wilayah ini dikenal dengan keanekaragaman budaya, termasuk seni tradisional, kuliner khas, dan adat istiadat yang unik.
Pemekaran diharapkan tidak hanya membawa dampak positif secara ekonomi dan administratif, tetapi juga dapat melestarikan dan mempromosikan budaya lokal.
Peran Pemuda dan Masyarakat
Peran pemuda dalam proses pemekaran sangat vital. Organisasi masyarakat dan pemuda aktif dalam mendukung dan menyuarakan kebutuhan pemekaran.
Keterlibatan pemuda diharapkan dapat membawa energi dan inovasi baru dalam proses pembangunan daerah otonomi baru.
Proyeksi Masa Depan
Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari masyarakat, Kabupaten Rokan Tengah diharapkan dapat berkembang menjadi pusat ekonomi baru di Provinsi Riau.
Peningkatan infrastruktur, pelayanan publik yang lebih baik, dan pemerataan pembangunan akan menjadi fokus utama pemerintah daerah yang baru.
Pemekaran ini diharapkan dapat memberikan contoh positif bagi daerah lain di Indonesia tentang bagaimana pemekaran wilayah dapat dilakukan dengan sukses untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Intinya, pembentukan Kabupaten Rokan Tengah sebagai pemekaran dari Kabupaten Rokan Hilir adalah langkah strategis dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dan pemerataan pembangunan di Provinsi Riau.
Dukungan berbagai pihak dan persiapan yang matang menjadi modal kuat untuk merealisasikan pembentukan daerah otonomi baru ini.