Wow! BPK Temukan Sejumlah Permasalahan Terkait Pembangunan IKN Nusantara

Selasa 18-06-2024,13:58 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Menanggapi temuan BPK, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga mengakui adanya permasalahan keterlambatan pasokan material konstruksi. 

Danis menjelaskan bahwa material konstruksi harus didatangkan dari luar Kalimantan, seperti dari Sulawesi Tengah, yang sempat terkendala ketersediaan angkutan. 

Namun, ia memastikan bahwa suplai material kini sudah membaik dan masalah ini dapat diatasi.

Permintaan Tambahan Anggaran

Otorita IKN juga mengajukan permintaan tambahan anggaran sebesar Rp 29,8 triliun untuk tahun 2025. 

BACA JUGA:Rencana Pemekaran Kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kaltim Penyangga IKN Nusantara...

BACA JUGA:2 Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur Bentuk Provinsi Baru untuk Penyangga IKN Nusantara, Ini Rencananya...

Permintaan ini diajukan oleh Plt Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni, dalam rapat dengan Komisi II DPR RI. 

Pagu indikatif Otorita IKN untuk 2025 awalnya ditetapkan sebesar Rp 505,5 miliar, tetapi setelah berdiskusi dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan, ditemukan beberapa kebutuhan yang belum teralokasikan. 

Total anggaran tambahan yang dibutuhkan adalah Rp 29,8 triliun.

Dampak dan Implikasi

1. Dampak pada Proyek IKN

Temuan BPK ini menunjukkan bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan proyek pembangunan IKN. Ketidaksesuaian dengan rencana induk dan masalah dalam persiapan lahan serta manajemen rantai pasok dapat menyebabkan keterlambatan dan peningkatan biaya proyek.

2. Implikasi bagi Pemerintah

Bagi pemerintah, temuan ini menjadi bahan evaluasi penting untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan proyek pembangunan IKN. 

Pemerintah perlu memastikan bahwa semua proses sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan mengatasi kendala yang ada secara efektif.

Kategori :