Proses pemekaran wilayah melibatkan berbagai tahapan yang harus dilalui, termasuk kajian akademis, persetujuan legislatif, serta kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Sejarah Panjang Pembentukan Otonomi Baru Sejak Zaman Belanda
Penting untuk dicatat bahwa Sumatera Tenggara masih dalam bentuk wacana, dan belum ada kepastian kapan wacana ini akan diwujudkan menjadi kenyataan.
Namun, berbagai pihak terus memantau perkembangan dan memberikan dukungan agar Sumatera Tenggara bisa segera berkembang menjadi entitas provinsi yang mandiri.
Keunikan Padang Sidempuan
Padang Sidempuan, calon ibukota Sumatera Tenggara, memiliki sejumlah fakta menarik yang membuatnya unik.
Nama Padang Sidempuan berasal dari Bahasa Batak Angkola, yang berarti "hamparan yang luas yang berada di tempat yang tinggi".
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Mengupas Potensi dan Peluang Calon Otonomi Baru Provinsi Tapanuli
Dahulu, kota ini hanya tempat persinggahan pedagang, tetapi seiring waktu, berkembang menjadi kota yang makmur.
Topografi Padang Sidempuan sangat menakjubkan, dengan lembah yang dikelilingi oleh Pegunungan Bukit Barisan.
Pemandangan ini memberikan kesan cekungan yang dikelilingi oleh bukit dan gunung, menciptakan panorama menyerupai danau ketika dilihat dari kejauhan.
Padang Sidempuan juga mencerminkan keragaman etnis dan agama. Sebagai kota terbesar di Tapanuli, Padang Sidempuan menjadi tempat pertemuan berbagai etnis, termasuk Angkola, Mandailing, Batak Toba, Jawa, dan Minangkabau.
Mayoritas penduduknya beragama Islam, sementara sebagian kecil memeluk agama Kristen, Katolik, dan Buddha.
Keragaman ini mencerminkan harmoni sosial yang kuat di kota ini, membuatnya menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal dan berinteraksi.