Kota ini dahulu hanya menjadi tempat persinggahan pedagang, namun seiring waktu berkembang menjadi kota yang makmur dan pusat kegiatan ekonomi serta budaya di wilayah Tapanuli.
Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Alam
Sekretaris Panitia Percepatan Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara, Usman Hasibuan, mengungkapkan keyakinannya bahwa provinsi baru ini memiliki potensi untuk menjadi lebih maju daripada induknya, Sumatera Utara.
Analisis akademik menunjukkan bahwa Sumatera Tenggara dapat berkembang pesat dengan memanfaatkan potensi sumber daya alamnya yang melimpah.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Menggali Potensi dan Peluang Pembangunan di 'Kota Melayu Deli'
Wilayah ini dikenal memiliki potensi sumber daya laut, tambang emas, batu bara, serta sumber daya perkebunan yang kaya.
Pantai Barat Sumatera Tenggara, khususnya di Kabupaten Mandailing Natal, terkenal dengan kekayaan sumber daya lautnya.
Selain itu, tambang emas dan batu bara di wilayah ini telah lama menjadi andalan ekonomi, memberikan peluang besar untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan yang lebih terfokus dan optimal.
Sumber daya perkebunan, seperti kelapa sawit dan karet, juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah ini.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Pembentukan Kabupaten Otonomi Baru Menuju Pemerataan Pembangunan
BACA JUGA:Potret Kabupaten Deli Serdang: Daerah Otonomi Baru Provinsi Sumatera Utara
Dukungan dan Tantangan
Meskipun pembentukan Sumatera Tenggara masih dalam wacana, banyak kalangan yang mendukungnya.
Dukungan ini terutama berasal dari potensi ekonomi dan harapan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan juga muncul, termasuk penentuan waktu yang tepat dan penanganan aspek administratif yang rumit.