Salah satu dampak yang telah banyak terlihat adalah meningkatnya jumlah anak yang mengalami masalah penglihatan dan harus menggunakan kacamata sejak dini akibat terlalu sering bermain game di ponsel.
BACA JUGA:Realisasi Penerimaan PKB dan BBN-KB Samsat Prabumulih Capai Rp 34 Miliar
"Sekarang ini, sudah banyak anak yang pakai kacamata karena terlalu sering bermain game," imbuhnya.
Windriana menekankan bahwa bermain game di ponsel dapat menjadi hiburan yang menyenangkan bagi anak-anak, tetapi penggunaannya perlu dibatasi dan diawasi oleh orang tua.
Ia mendorong orang tua untuk menetapkan waktu bermain gadget yang wajar dan memastikan anak-anak tetap aktif secara fisik dan sosial.
Selain itu, Windriana juga mengajak orang tua untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan keluarga yang menyenangkan dan bermanfaat selama liburan.
Misalnya, mengajak anak-anak untuk berolahraga bersama, berwisata alam, atau mengikuti kegiatan seni dan budaya. Kegiatan semacam ini tidak hanya mengisi waktu luang anak-anak dengan hal positif, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga.
Lebih jauh, Windriana menekankan pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak.
Ia mengimbau orang tua untuk selalu terbuka dan mendengarkan keluhan atau cerita anak-anak.
Dengan komunikasi yang baik, orang tua dapat lebih mudah mengetahui kegiatan dan pergaulan anak-anaknya, serta memberikan nasihat yang diperlukan.
"Membangun komunikasi yang baik dengan anak sangat penting. Dengarkan mereka dan jadilah tempat curhat yang nyaman bagi anak-anak," ujarnya.
Windriana juga mengingatkan bahwa pengawasan dan perhatian orang tua tidak hanya diperlukan selama masa liburan, tetapi juga harus dilakukan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menegaskan bahwa peran orang tua sangat vital dalam membentuk karakter dan masa depan anak-anak. ***