"Kenaikan harga emas dan beberapa komoditas lain telah menjadi perhatian kami. Kami perlu memantau dan menangani fluktuasi harga ini agar dampaknya dapat diminimalkan," tambah Elen.
Pj Gubernur juga menyoroti pentingnya komoditas beras sebagai salah satu sumber inflasi utama.
BACA JUGA: Sumsel Pertahankan Prestasi Akuntabilitas: WTP untuk Kesepuluh Kali
BACA JUGA:Agus Fatoni Dukung Penuh PASKI, Gelar Sumsel Comedy Festival 2024 di Lahat
Dalam hal ini, Pemprov Sumsel telah merencanakan beberapa strategi untuk mengendalikan inflasi yang bersumber dari beras.
Pemerintah provinsi telah mengundang beberapa perusahaan dan Bulog untuk merumuskan langkah-langkah yang tepat guna mengatasi masalah ini dan menjaga kestabilan harga beras di pasar.
Selain inflasi, BPS juga merilis data mengenai Nilai Tukar Petani (NTP) Sumsel.
BACA JUGA:PJ Gubernur Sumsel, Resmi Melepas Jemaah Calon Haji Pertama
BACA JUGA: Peringatan Ulang Tahun Provinsi Sumsel ke-78 Dirayakan dengan Meriah dan Antusiasme
Perkembangan NTP pada bulan Juli 2024 menunjukkan adanya kenaikan sebesar 1,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 122,40 menjadi 124,18.
Kenaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan NTP pada sebagian subsektor pertanian, seperti tanaman pangan yang naik 2,52 persen, perkebunan yang naik 1,47 persen, dan perikanan yang naik 0,23 persen.
Namun, ada beberapa subsektor yang mengalami penurunan NTP, seperti hortikultura yang turun 4,12 persen, peternakan yang turun 1,48 persen, dan perikanan tangkap yang turun 0,20 persen.
BACA JUGA: Arah Baru untuk Inspektorat Sumsel: Fokus pada Leadership dan Etika Kerja
BACA JUGA:Agus Fatoni: Desa Bersinar sebagai Solusi Efektif Cegah Narkoba di Sumsel
Peningkatan NTP ini menunjukkan bahwa pendapatan petani di Sumsel mengalami perbaikan, meskipun beberapa subsektor masih menghadapi tantangan.
Kenaikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di daerah tersebut.