Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Plt Ketum Agus Gumiwang Kartasasmita Tak Maju di Munaslub

Rabu 14-08-2024,07:37 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Dinamika Internal Golkar: Proses Penunjukan Plt Ketum

Penunjukan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Plt Ketua Umum Golkar bukan tanpa perdebatan. 

Di balik layar, ada dinamika internal yang cukup intens, terutama terkait mekanisme dan aturan partai dalam memilih Plt Ketum. 

Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Golkar, Zulfikar Arse Sadikin, menjelaskan bahwa penunjukan Plt harus melalui rapat pleno internal yang mengacu pada Peraturan Organisasi Nomor 08/2020 tentang Pergantian Antar Waktu.

Dalam peraturan tersebut, ditegaskan bahwa posisi Plt Ketum harus diisi oleh Koordinator Bidang Kepartaian, yang saat ini dipegang oleh Kahar Muzakir. 

Namun, dalam situasi tertentu, partai memiliki fleksibilitas untuk menunjuk tokoh lain yang dianggap lebih sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Keputusan untuk memilih Agus Gumiwang sebagai Plt Ketum mencerminkan pertimbangan strategis partai dalam menjaga stabilitas dan mengantisipasi dinamika politik yang berkembang. 

Sebagai tokoh yang sudah lama berkecimpung di dunia politik, Agus dianggap memiliki kemampuan untuk memimpin partai dalam periode transisi ini.

Kahar Muzakir: Sosok Potensial di Golkar

Di tengah proses transisi kepemimpinan ini, nama Kahar Muzakir juga mencuat sebagai sosok potensial yang bisa berperan penting dalam kepengurusan partai. 

Kahar, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Koordinasi Bidang Kepartaian, memiliki pengalaman panjang di dunia politik, khususnya di Partai Golkar.

Lahir di Pengaturan, Batanghari Leko, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, pada 10 Desember 1946, Kahar Muzakir dikenal sebagai figur yang berdedikasi tinggi dalam mengabdi untuk partai dan bangsa. 

Ia telah menjadi anggota DPR RI selama empat periode berturut-turut sejak 2004 dan memiliki rekam jejak yang kuat dalam memperjuangkan berbagai kebijakan penting di Indonesia.

Jejak karier Kahar di Golkar dimulai sejak ia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta pada tahun 1967-1974. 

Di HMI, ia mengasah kemampuan kepemimpinan dan manajemen organisasi yang kemudian menjadi fondasi kuat dalam kiprah politiknya di Golkar.

Kiprahnya di Golkar semakin menanjak ketika ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan dan akhirnya terpilih sebagai anggota DPR RI pada tahun 2004. 

Kategori :