Beberapa fokus utama dalam alokasi anggaran pendidikan meliputi peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah yang rusak, pengembangan sekolah unggulan, dan perluasan program beasiswa.
Selain itu, anggaran pendidikan juga akan digunakan untuk pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat global," tegas Jokowi.
BACA JUGA:Bebani APBN, Komisi V DPR RI Minta Operasional LRT Dihentikan Dulu
BACA JUGA:Forsesdasi Sumsel Usulkan Gaji PPPK Dibebankan ke APBN
Anggaran Perlindungan Sosial: Mengurangi Kesenjangan dan Kemiskinan
Pemerintah juga mengalokasikan Rp 504,7 triliun untuk anggaran perlindungan sosial, yang bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan serta mengakselerasi pengentasan kemiskinan.
Program-program perlindungan sosial ini akan lebih tepat sasaran, efektif, dan efisien, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang paling membutuhkan.
Anggaran Kesehatan: Peningkatan Kualitas Layanan dan Penurunan Stunting
Kesehatan menjadi sektor penting lainnya dengan alokasi anggaran sebesar Rp 197,8 triliun, atau sekitar 5,5 persen dari total belanja negara.
BACA JUGA:Pemberian Pensiun DPR RI Bakal Bebani APBN
BACA JUGA:Kritik Tajam Puan Maharani terhadap Pemilu 2024 dan Permintaan Maaf Terakhir Presiden Jokowi
Anggaran ini akan digunakan untuk meningkatkan kualitas dan keterjangkauan layanan kesehatan, percepatan penurunan stunting, penanganan penyakit menular seperti TBC, serta penyediaan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa kesehatan adalah investasi jangka panjang yang akan menghasilkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan produktif.
"Pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan kesehatan agar lebih inklusif dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Jokowi.
Anggaran Ketahanan Pangan: Mendukung Produktivitas dan Stabilitas Harga