Pilkada DKI Jakarta 2024: Tradisi Kekalahan Petahana di Ibu Kota Berlanjut

Kamis 29-08-2024,06:15 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

PALPOS.ID - Pilkada DKI Jakarta 2024: Tradisi Kekalahan Petahana di Ibu Kota Berlanjut.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 kembali menegaskan fenomena unik di ibu kota Indonesia: tak ada petahana yang berhasil mempertahankan jabatannya. 

Sejak pertama kali digelar pada 2007, Pilkada DKI Jakarta telah menjadi ajang pertarungan politik yang sengit, dan pada setiap edisinya, petahana selalu mengalami kekalahan atau tidak kembali mencalonkan diri dengan sukses.

Sejarah Kekalahan Petahana di Pilkada DKI Jakarta

Kekalahan petahana dalam Pilkada DKI Jakarta sudah menjadi semacam tradisi. 

BACA JUGA:PDIP Belum Deklarasikan Anies di Pilkada Jakarta: Megawati Minta Semua Calon Tidak Mendompleng Saja

BACA JUGA: BHP Jakarta Gelar FGD Terkait Boedel Afwezigheid di Palembang

Setiap pemilihan sejak 2007 menunjukkan bahwa meskipun petahana memiliki keunggulan pengalaman dan pengenalan publik, mereka tidak selalu berhasil memenangkan hati para pemilih untuk kedua kalinya. 

Ada beberapa alasan mengapa petahana tidak dapat mempertahankan kursi mereka, mulai dari kekalahan dalam pemilu, terpilihnya mereka sebagai pejabat nasional seperti Presiden, hingga kegagalan mendapatkan dukungan partai politik untuk maju kembali.

Pilkada DKI Jakarta 2007: Awal Tradisi Kekalahan Petahana

Pilkada DKI Jakarta pertama kali digelar pada 2007, yang menandai peralihan dari pemilihan melalui DPRD menjadi pemilihan langsung oleh rakyat. 

Ini adalah momen bersejarah ketika warga Jakarta diberikan hak untuk memilih pemimpinnya langsung dari bilik suara. 

BACA JUGA:PDIP Terbuka Mendukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024: Komitmen dan Syarat yang Harus Dipenuhi

BACA JUGA:Pilkada DKI Jakarta 2024: Kemunculan Duet Anies-Rano Karno Saingi Ridwan Kamil

Pada pemilihan ini, pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang diusung oleh koalisi Partai Demokrat dan beberapa partai lain berhasil mengalahkan pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tanpa koalisi. 

Kategori :