Harga Minyak Dunia Menguat: Dampak Badai Francine dan Penurunan Stok Minyak Mentah AS

Selasa 17-09-2024,16:00 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

PALPOS.ID - Harga Minyak Dunia Menguat: Dampak Badai Francine dan Penurunan Stok Minyak Mentah AS.

Harga minyak dunia kembali menguat pada perdagangan Selasa, 17 September 2024. 

Penguatan ini terjadi seiring dengan pengaruh berbagai faktor eksternal, seperti dampak Badai Francine terhadap produksi minyak di Teluk Meksiko, Amerika Serikat, serta ekspektasi penurunan stok minyak mentah AS. 

Momen ini menjadi perhatian pasar global, mengingat ketidakpastian yang dihadapi oleh industri energi dunia akibat perubahan cuaca ekstrem dan kebijakan ekonomi negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China.

BACA JUGA:Sopir Grand Max Membawa Minyak Mentah yang Terbakar, diamankan

BACA JUGA:Sekuriti PHRZ 4 dan BKO TNI-Polri Berhasil Gagalkan Pencurian Minyak Mentah

Pergerakan harga minyak mentah menjadi cerminan dari dinamika antara permintaan dan pasokan yang sering kali terpengaruh oleh kondisi global. 

Badai Francine, yang menghantam wilayah Teluk Meksiko, telah mengganggu sebagian besar produksi minyak AS, sementara ekspektasi penurunan stok minyak mentah di Amerika Serikat turut memberikan angin segar bagi harga minyak di pasar internasional. 

Selain itu, keputusan Federal Reserve AS yang diantisipasi akan menurunkan suku bunga, dipandang positif oleh investor, dengan harapan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak global.

Harga Minyak Mentah Berjangka Menguat

Berdasarkan laporan Reuters pada Selasa (17/9/2024), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak November mengalami kenaikan sebesar 16 sen, atau 0,2%, menjadi US$72,91 per barel. 

BACA JUGA:Wow! Kapal Super Tangker Berbendera Iran Angkut Minyak Mentah Rp4.6 Triliun Ditangkap Bakamla

BACA JUGA:Sungai Kelekar Tercemar Minyak Mentah, Wako Prabumulih Surati Pertamina Pusat

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk bulan Oktober juga mencatat kenaikan sebesar 34 sen, atau 0,5%, menjadi US$70,43 per barel.

Kedua kontrak minyak tersebut sebelumnya ditutup lebih tinggi pada sesi perdagangan sebelumnya, dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan minyak dari Teluk Meksiko akibat Badai Francine. 

Kategori :