Patrol hardtop ini dilengkapi dengan atap belakang berbahan fiberglass berwarna putih, yang bisa dilepas jika diinginkan.
Keunggulan ini membuat Patrol lebih fleksibel untuk disesuaikan dengan selera pemiliknya, baik untuk keperluan rekreasi maupun kebutuhan kerja.
Desain pintu belakangnya juga cukup unik, dengan model split 50:50 yang mirip dengan desain pintu ambulans pada masa itu.
BACA JUGA:Lebih dari 1 Juta Pengguna, Inilah Keunggulan Chery TIGGO 5X yang Memikat Dunia
BACA JUGA:Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Lahir Dari Krisis Ekonomi Melanda ke Mobil Sejuta Umat
Untuk model soft top dan pickup, pintu belakang menggunakan model yang lebih umum seperti pada mobil pikap pada umumnya, yang cara membukanya adalah dengan diturunkan.
Tidak hanya di kalangan individu, Nissan Patrol juga menjadi pilihan instansi pemerintah di Indonesia pada masa orde baru.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah dua instansi yang secara resmi menggunakan Patrol sebagai kendaraan operasional mereka.
Mobil ini digunakan untuk kegiatan penyuluhan keluarga berencana serta memantau proyek-proyek pembangunan di daerah.
BACA JUGA:Toyota Corolla DX KE70: Ikon Retro yang Tetap Diminati di Dunia Otomotif Indonesia
BACA JUGA:Chery Rilis Omoda 5 Facelift di Rusia, Apa Saja Perubahan Besarnya?
Yang paling ikonik tentu adalah Nissan Patrol milik BKKBN.
Hingga kini, terkadang masih bisa ditemukan satu atau dua unit Patrol biru yang tersisa di kantor BKKBN, menjadi saksi bisu sejarah program keluarga berencana yang gencar dilakukan pemerintah pada era itu.
Kini, Nissan Patrol generasi ketiga menjadi salah satu mobil klasik era 80-an yang semakin langka di Indonesia. Populasinya memang tidak sebanyak saingannya, seperti Toyota Land Cruiser, Suzuki Jimny, atau Daihatsu Taft.
Namun, bagi para penggemar jip klasik, Patrol tetap menjadi buruan, meskipun harga unit bekasnya kerap kali dianggap tidak masuk akal.
BACA JUGA:BMW E30: Dari Lintasan Balap ke Layar Perak, Ikon yang Abadi