"Saya akan mendorong perusahaan-perusahaan, termasuk PT yang ada di sini, untuk membuka lowongan pekerjaan minimal dua kali dalam setahun. Dengan demikian, anak-anak muda di Air Sugihan ini bisa mendapatkan pekerjaan tanpa harus jauh-jauh merantau," ungkap Muchendi.
Permintaan Rehabilitasi Fasilitas Umum dan Infrastruktur
Berbagai persoalan lainnya juga disampaikan oleh warga. Hadrowi, warga Dusun Banyu Biru, misalnya, meminta agar bangunan TPA (Tempat Pendidikan Al-Qur'an) Nurul Huda dapat direhabilitasi.
BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Muchendi-Supriyanto Nomor Urut 2 Banyak Didukung Tokoh Pantai Timur
BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Muchendi Sisir Wilayah Selapan Sosialisasikan Program Unggulan Muri
Selain itu, Hadi Wiyono, warga Desa Pangkalan Sakti, menyoroti kondisi jembatan di desa mereka yang semakin mengkhawatirkan.
Menurutnya, jembatan tersebut menjadi akses utama angkutan kelapa sawit dan penghubung antar desa, namun strukturnya sudah mulai rusak.
"Jembatan ini penting untuk masyarakat dan angkutan hasil pertanian, tapi kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Jika memungkinkan, kami berharap bisa dibangun jembatan baru yang lebih kuat dan tahan lama," ujar Hadi Wiyono.
Menanggapi hal tersebut, Muchendi berjanji bahwa pembangunan infrastruktur akan menjadi prioritasnya jika terpilih menjadi bupati.
BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Blusukan di Perairan Pantai Timur, Muchendi Janji Selesaikan Masalah Infrastruktur
Ia menegaskan bahwa pembangunan jembatan di Desa Pangkalan Sakti akan menjadi program yang diutamakan, terutama jika masyarakat memberikan dukungan yang kuat dalam Pilkada nanti.
"Saya berjanji, jika bisa meraih minimal 70 persen suara di sini, maka pembangunan jembatan akan kami prioritaskan. Bahkan sebelum dilantik, saya akan berkunjung lagi ke Air Sugihan untuk melihat langsung progres pembangunan," tegas Muchendi dengan penuh keyakinan.
Solusi untuk Jaringan Telekomunikasi yang Lemah
Selain masalah infrastruktur, masalah akses terhadap jaringan telekomunikasi juga menjadi keluhan warga.
Wahyu B, salah satu warga Desa Pangkalan Sakti, mengeluhkan lambatnya jaringan telepon seluler di desa mereka, yang kerap menghambat aktivitas masyarakat, terutama dalam hal komunikasi dan akses internet.