Pilkada OKI 2024: Blusukan di Perairan Pantai Timur, Muchendi Janji Selesaikan Masalah Infrastruktur

Pilkada OKI 2024: Blusukan di Perairan Pantai Timur, Muchendi Janji Selesaikan Masalah Infrastruktur.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Pilkada OKI 2024: Blusukan di Perairan Pantai Timur, Muchendi Janji Selesaikan Masalah Infrastruktur.
Senin, 07 Oktober 2024, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan — Dalam rangkaian kampanye Pilkada Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) 2024, pasangan calon bupati nomor urut 2, Muchendi Mahzareki, melanjutkan blusukan ke beberapa desa di kawasan Pantai Timur OKI.
Wilayah ini dikenal dengan geografis yang cukup sulit dijangkau, terdiri dari hamparan perairan, sungai, dan rawa-rawa.
Didampingi tim kampanyenya, Muchendi berkunjung ke beberapa desa di Kecamatan Cengal, termasuk Sungai Jeruji, Air Putih, Somor, Sungai Pasir, dan Sungai Lumpur, untuk bertatap muka langsung dengan warga.
Dalam kunjungannya tersebut, Muchendi disambut antusias oleh masyarakat. Mereka menyampaikan berbagai permasalahan mendesak yang dihadapi di desa mereka, termasuk buruknya infrastruktur jalan, kurangnya fasilitas publik, hingga kebutuhan dasar yang belum terpenuhi.
Kampanye ini digelar di zona yang telah ditentukan, dengan fokus pada persoalan-persoalan spesifik yang menjadi perhatian masyarakat di kawasan tersebut.
Aspirasi Masyarakat: Infrastruktur, Kesejahteraan, dan Fasilitas Publik
Desa-desa di kawasan Pantai Timur OKI, khususnya di Kecamatan Cengal, menghadapi tantangan infrastruktur yang cukup besar.
Salah satu aspirasi utama yang disampaikan masyarakat kepada Muchendi adalah terkait pembenahan akses jalan antar desa. Jalan-jalan di kawasan tersebut banyak yang dalam kondisi rusak, bahkan sebagian hanya berupa jalan tanah yang terendam air saat musim hujan tiba.
Akses yang terbatas ini menghambat mobilitas warga, termasuk distribusi hasil pertanian dan perikanan yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat setempat.
Selain itu, warga juga berharap adanya program bedah rumah bagi keluarga kurang mampu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: