Hoak Merebak Menjelang Pilkada Serentak 2024: Fakta, Hasutan, dan Harapan

Jumat 08-11-2024,10:55 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

PALPOS.ID - Hoak Merebak Menjelang Pilkada Serentak 2024: Fakta, Hasutan, dan Harapan.

Menjelang Pilkada Serentak 2024 di Indonesia, isu hoaks semakin marak. 

Serangan informasi palsu dan hasutan berbasis agama, etnis, serta afiliasi politik muncul semakin intens. 

Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, mengonfirmasi hal ini dalam Indonesia Fact-Checking Summit (IFCS) 2024 di Jakarta. 

BACA JUGA:AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Padang untuk Lawan Informasi Sesat Jelang Pilkada 2024

BACA JUGA:Cek Fakta: Kontroversi Klaim Hoaks Terkait Penggunaan Dana Bansos oleh Presiden Jokowi

“Jika mulai ada hoaks soal komunis, hasutan kebencian berbasis agama, etnis, suku, atau afiliasi lain, itu tanda pemilu atau pilkada sudah dekat,” ujar Septiaji.

Lonjakan Hoaks Menjelang Pilkada

Data yang dirilis Mafindo menunjukkan lonjakan signifikan jumlah hoaks pada semester I tahun 2024. 

Tercatat 2.119 hoaks, hampir menyamai total hoaks sepanjang tahun 2023 yang mencapai 2.330 kasus. 

Dari jumlah tersebut, 31,6% adalah hoaks terkait pemilu. Hoaks ini berperan penting dalam memengaruhi opini publik, terutama dengan berakhirnya Pilpres dan mendekatnya Pilkada.

BACA JUGA:Cek Fakta: Mahfud Md Membantah Klaim Kontroversial Mengenai Hukuman Gantung Jokowi

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Bantah Janji Naikkan Gaji Guru: Cek Fakta dan Rekonsiliasi Fakta

Pada periode Maret hingga Juni 2024, temuan hoaks terus meningkat: 394 kasus pada Maret, 328 pada April, 412 pada Mei, dan 296 pada Juni. 

Menurut Septiaji, pola ini menunjukkan bahwa meski Pilpres selesai, hoaks tetap ada dan berkembang seiring dinamika politik di daerah. 

Selain itu, hoaks yang beredar kini cenderung bersifat lokal, menyasar langsung pada kandidat Pilkada atau penyelenggara pemilu.

Kategori :