Pada sesi pertama diskusi, tiga jurnalis penerima beasiswa liputan kolaboratif berbagi pengalaman.
BACA JUGA:AMSI Sumsel Award 2024: Apresiasi terhadap Lembaga dan Tokoh di Bumi Sriwijaya
Adhitya Widya Putri dari Deduktif.id mengupas tentang dinasti politik di Banten.
“Wilayah yang dikuasai dinasti politik cenderung tertinggal dan korupsinya tinggi. Namun, saya bersyukur peliputan ini tidak menghadirkan ancaman langsung,” ujarnya.
Marshal Datundugon dari Zonautara.com dan Nova Misdayanti Mandasari dari Catat.co juga berbagi cerita mengenai tantangan meliput isu identitas ganda dan kelompok termarjinalkan.
Karya para jurnalis ini telah dibukukan dan diluncurkan sebagai bagian dari diskusi.
BACA JUGA:AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Padang untuk Lawan Informasi Sesat Jelang Pilkada 2024
BACA JUGA:Pelantikan Pengurus AMSI Sumatera Selatan 2024-2028 Dapat Dukungan dari Kadis Kominfo Sumsel
Konsensus Media untuk Pilkada yang Adil
Sesi kedua menghadirkan narasumber seperti Elin Yunita Kristanti (Pemred Liputan6.com), Totok Hariyono (Bawaslu RI), Totok Suryanto (Dewan Pers), dan August Mellaz (KPU RI).
Elin mengingatkan pentingnya penyelesaian sengketa pers melalui Dewan Pers, bukan jalur hukum.
“Dewan Pers dan Polri telah memiliki MoU untuk menangani sengketa pers dengan cara yang beradab,” tegasnya.
Hal ini diamini oleh Totok Suryanto yang menambahkan bahwa media harus tetap mengedepankan profesionalisme dalam peliputan.
BACA JUGA:IDC AMSI 2024: Inovasi Media untuk Keberlanjutan di Tengah Krisis Digital
BACA JUGA:Danrem 044 Gapo Apresiasi Program Kerja AMSI Sumsel dalam Memerangi Penyebaran Hoaks
“Media berperan strategis dalam menyampaikan informasi yang akurat dan menghindari provokasi,” tambahnya.