Yang pertama, video viral saat ia dianggap menghina penjual es teh dalam sebuah pengajian di Magelang.
BACA JUGA:PP Muhammadiyah Apresiasi Presiden Prabowo atas Kebijakan Penghapusan Kredit Macet UMKM
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tunjuk Menpolkam Budi Gunawan Kepala Kompolnas: Ini Wakil dan Anggota Kompolnas
Tak lama berselang, muncul kembali video lawas yang memicu kemarahan publik.
Dalam video itu, Gus Miftah tampak merendahkan pelawak senior Yati Pesek di sebuah acara wayang kulit.
Dalam video tersebut, Gus Miftah berinteraksi dengan Yati Pesek setelah sang aktris menyanyikan tembang Jawa "Bajing Loncat."
Namun, candaan Gus Miftah yang menyebutkan, "Bajingane kulo ajak munggah (Bedebahnya saya ajak naik)," dianggap tak pantas oleh banyak pihak.
BACA JUGA:Gapasdap Minta Kesiapan Kapal Angkut Bahan Makanan Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo
BACA JUGA:Dukung Program Presiden, Polres Prabumulih Salurkan 95 Paket Gizi dan Alat Tulis
Wajah Yati Pesek yang terlihat kaget dan tak nyaman menjadi bukti bahwa candaan tersebut melukai perasaan sang seniman senior.
Kedua kasus ini menciptakan gelombang kritik dari masyarakat, terutama di media sosial, yang menyerukan agar Gus Miftah introspeksi.
Respon Masyarakat dan Langkah ke Depan
Keputusan mundur Gus Miftah mendapatkan beragam tanggapan. Sebagian masyarakat memuji keberaniannya mengambil langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab moral, sementara yang lain tetap menyoroti perlunya perubahan sikap dalam berdakwah.
Seorang pengamat politik dan agama, Prof. Haryono, menyebut bahwa keputusan ini mencerminkan kesadaran Gus Miftah akan pentingnya menjaga kepercayaan publik.
BACA JUGA:Era Presiden Prabowo: Tiga Jenis ASN Baru, Berikut Penjelasan Lengkapnya
"Sebagai figur publik, menjaga sikap dan ucapan adalah hal esensial. Langkah mundur ini bisa menjadi refleksi bagi Gus Miftah untuk memperbaiki diri sekaligus berkontribusi lebih luas di luar lingkup pemerintahan," ujar Haryono.