Gus Miftah sendiri berjanji akan terus berkontribusi melalui jalur dakwah dan program sosial yang telah lama ia jalankan.
“Pengunduran diri ini bukan berarti berhenti, tetapi justru awal dari pengabdian yang lebih luas,” ujarnya menutup konferensi pers.
Menghadapi Kontroversi dengan Bijak
Kasus yang menimpa Gus Miftah menjadi pelajaran penting bagi figur publik, terutama dalam era digital yang serba terbuka.
Setiap tindakan dan ucapan bisa dengan mudah menjadi konsumsi publik, sehingga penting untuk menjaga sensitivitas dalam berbicara dan bertindak.
Bagi Gus Miftah, perjalanan dakwahnya belum usai. Sebagai tokoh agama yang telah dikenal luas, ia diharapkan mampu memperbaiki diri dan terus menyebarkan pesan-pesan damai dan kebijaksanaan.