Tidak hanya menerapkan sistem empat hari kerja, pemerintah Tokyo juga menawarkan kebijakan childcare partial leave yang memberikan fleksibilitas lebih bagi para orang tua.
BACA JUGA:Mengupas Suzuki WagonR FX: Mobil Kecil dengan Teknologi Besar di Pasar Jepang
BACA JUGA:Kini Suzuki Fronx Siap Tantang Toyota Raize dan Daihatsu Rocky di Jepang dengan Versi JDM
Dengan kebijakan ini, karyawan, khususnya yang memiliki anak kecil, akan mendapatkan pengurangan durasi kerja hingga dua jam setiap hari.
Selain itu, kebijakan ini memungkinkan perusahaan yang memiliki lebih dari 300 karyawan untuk menawarkan jam kerja yang lebih singkat, opsi bekerja dari rumah, dan memperluas cuti ayah.
Revisi aturan ini telah disahkan oleh parlemen Jepang pada Mei lalu dan akan efektif mulai April 2025.
Dengan langkah ini, diharapkan para orang tua memiliki lebih banyak waktu berkualitas bersama anak-anak mereka, tanpa harus merasa terbebani oleh tuntutan pekerjaan.
BACA JUGA:Honda GB350C: Roadster Klasik yang Menawan dan Sangat Dinanti-Nantikan di Jepang
BACA JUGA:Honda GB350C: Roadster Klasik yang Menarik Perhatian Penggemar di Jepang
Tidak Hanya di Tokyo: Wilayah Lain Siap Mengadopsi Kebijakan Serupa
Inisiatif empat hari kerja di Tokyo menjadi pemicu bagi wilayah lain di Jepang untuk turut menerapkan kebijakan serupa.
Beberapa prefektur dan kota sudah mulai mengembangkan rencana mereka:
Prefektur Miyagi
Pada Oktober lalu, Prefektur Miyagi mengumumkan rencana untuk memperluas sistem empat hari kerja ke seluruh karyawan prefektur pada tahun fiskal 2026.
Langkah ini menjadikan Miyagi sebagai prefektur pertama di wilayah Tohoku yang mengadopsi kebijakan ini.
BACA JUGA:Toyota GR Corolla vs Honda Civic Type R: Pertarungan Hot Hatchback Jepang di Indonesia
BACA JUGA:Mengintip Spesifikasi dan Keunggulan Kei Cars Jepang Nissan Sakura di GIIAS 2024
Saat ini, kebijakan tersebut masih terbatas bagi karyawan yang memiliki anak kecil.