Selain itu, Kabupaten Aceh Malaka memiliki kekayaan sumber daya alam seperti hasil pertanian, perikanan, dan perkebunan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Calon Provinsi ABAS dan Peluang Pengembangan Pariwisata Bahari
Komoditas seperti padi, kelapa, dan hasil tangkapan laut menjadi unggulan yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung industri pengolahan di wilayah ini.
Dukungan infrastruktur yang memadai, seperti pembangunan jalan penghubung antar kecamatan, juga menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Pemilihan Kecamatan Dewantara sebagai ibu kota Kabupaten Aceh Malaka bukan tanpa alasan.
Kecamatan ini merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi di Aceh Utara, dengan keberadaan beberapa pabrik besar serta sentra perdagangan yang sudah berkembang.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Calon Provinsi ALA dengan Kekayaan Alam Melimpah Terutama Perkebunan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Usulan Pembentukan 3 Provinsi Baru Buat NAD Pecah Jadi 4 Daerah Otonomi Baru
Selain itu, Dewantara memiliki fasilitas pendidikan dan kesehatan yang cukup memadai, sehingga dapat menjadi pusat pelayanan masyarakat di kabupaten baru ini.
Meski memiliki potensi besar, pembentukan Kabupaten Aceh Malaka tidak lepas dari berbagai tantangan.
Salah satu tantangan utama adalah kebutuhan akan anggaran yang besar untuk membangun infrastruktur pemerintahan, seperti kantor bupati, gedung DPRD, dan fasilitas layanan publik lainnya.
Selain itu, moratorium pemekaran daerah yang masih diberlakukan oleh pemerintah pusat juga menjadi hambatan yang harus dihadapi.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Potensi dan Tantangan Pembentukan Provinsi Tana Toraja
Tantangan lainnya adalah memastikan bahwa pemekaran ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam hal peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan ekonomi.