Sejumlah harga komoditas lainnya turut terdampak pasca pelantikan Donald Trump pada Senin (20/1).
BACA JUGA:The Venyamin, Finalis Asal Sumatra Barat, Raih Juara Grand Final IM3 Collabonation Talent Hunt 2024
BACA JUGA:Skor ESG PGN Melesat ke 20,2, Komitmen Kuat Menuju Net Zero Emission
Harga emas naik drastis, bahkan menembus ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan pada Selasa (21/1).
Sementara itu, harga minyak anjlok pada Selasa (21/1) setelah Donald Trump mendeklarasikan darurat energi nasional.
Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya produksi minyak AS di tengah pasar yang diprediksi akan kelebihan pasokan tahun ini.
Domestic Highlights
Perkembangan dari pasar saham domestik menunjukkan IHSG pada Senin (21/1) ditutup menguat 0,15% (dtd) ke posisi 7.181,82 dari penutupan sebelumnya pada level 7.170,74.
Nilai transaksi pada hari kemarin sebesar Rp12,66 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp10,14 triliun.
Sementara itu, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp383,24 miliar. Secara akumulatif, investor asing membukukan net sell senilai Rp3,35 triliun sejak awal tahun.
Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terapresiasi ke level Rp16.335/USD dari sebelumnya Rp16.360/USD.
Beberapa perkembangan dari dalam negeri lainnya, yaitu:
Pemerintah mengalihkan sebagian anggaran APBN 2025 untuk pembangunan infrastruktur IKN sebesar Rp100 triliun.
Alokasi tersebut bertujuan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditargetkan mencapai 82,9 juta penerima manfaat.
Kemenkeu: Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47 diprediksi meningkatkan tensi perang dagang.
Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan transformasi ekonomi melalui penguatan SDM dan hilirisasi.