Kue ini memiliki rasa manis yang lembut, namun tidak terlalu pekat, berkat penggunaan madu sebagai bahan pemanis utama.
BACA JUGA:Kepiting Saus Padang : Sensasi Kuliner Laut yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Udang Sambel : Hidangan Pedas yang Memikat Selera
Madu memberikan rasa manis alami yang berbeda dengan pemanis buatan, serta menambah keharuman pada kue.
Selain itu, tekstur kue maksuba yang lembut dan padat juga menjadi ciri khas utama dari hidangan ini.
Bahan utama lainnya yang membuat kue ini istimewa adalah penggunaan mentega berkualitas tinggi, yang memberikan rasa gurih sekaligus kelembutan pada adonan.
Tak ketinggalan, rempah-rempah seperti kayu manis, kapulaga, dan sedikit kunyit, memberikan aroma yang sangat menggoda dan membuat kue ini semakin khas.
Di beberapa variasinya, kue maksuba juga dilengkapi dengan kacang-kacangan seperti kenari atau almond yang memberikan tekstur renyah dan menambah kekayaan rasa.
Kue maksuba biasanya dipanggang dalam loyang besar hingga kecoklatan, namun ada pula yang diolah dengan cara kukus.
Setelah dipanggang, kue ini sering kali dipotong dalam bentuk kotak atau persegi panjang, siap untuk disajikan kepada keluarga dan tamu.
Sebagaimana halnya banyak makanan tradisional lainnya, kue maksuba memiliki peran penting dalam berbagai perayaan dan tradisi.
Di Timur Tengah, kue ini sering kali menjadi sajian wajib saat perayaan besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Tidak hanya itu, kue maksuba juga sering muncul pada pernikahan atau acara penting lainnya sebagai bentuk rasa syukur dan kebahagiaan.
Di Indonesia, meskipun tidak sepopuler kue-kue tradisional lokal seperti kue lapis, onde-onde, atau kue cubir, kue maksuba semakin mendapat tempat di hati masyarakat.
Banyak keluarga Muslim di Indonesia yang menghidangkan kue maksuba saat berbuka puasa selama bulan Ramadan, atau saat lebaran sebagai suguhan manis yang melengkapi hidangan hari raya.
Kehadirannya di tengah-tengah perayaan ini memberikan nuansa internasional yang kaya dan memberi pengalaman kuliner yang berbeda.