Karena harga cenderung bertahan di Rp 12.500 – Rp 15.000-an.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Air Bersih, Perumda Tirta Raja Pasang Pompa Baru di WTP Tanjung Agung dan Bakung
BACA JUGA:Minuman Parcel Lebaran Kadaluarsa Beredar di Baturaja
Sehinga petani tidak terlalu galau meskipun harga ini belum menggembirakan karena hasil getah karet sangat sedikit. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti dituturkan Mardani.
Alasannya karena karet sudah menjadi tanaman primadona sejak zaman nenek moyang karena diyakini komoditas andalan ini memang cocok ditanam di Kabupaten berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang ini.
Di sisi lain meskipun harga karet mengalami kenaikan sedikit, namun memasuki musim yang kurang menentu ini produksi getah karet berkurang.
Penurunan produksi getah karet di atas 50 persen dibandingkan kondisi normal.
“Biasanya kami menimbang 6 keping ( 300 kg) sekarang nak dapat 3 keping susah,” keluh Ridwan. Kekawatiran lainya adalah bahaya kabakaran yang terus mengintai. (len)