"Bahkan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda (WBTB) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI," tuturnya.
Masih kata dia, selain Midang Bebuke, pada hari raya Idul Fitri tahun ini juga dimeriahkan dengan perlombaan Cang Incang yang diikuti oleh anak muda gen Z.
"Lomba ini bertujuan menginspirasi lebih banyak anak muda OKI untuk mencintai dan mengerti nilai budaya daerah ditengah terpaan kemajuan teknologi digital," imbuhnya.
BACA JUGA:Melalui Pasar Murah, Kejari dan Pemkab OKI Ciptakan Lebaran Bahagia untuk Masyarakat
BACA JUGA:Tingkatkan Keamanan Jelang Lebaran, Lapas Kayuagung Razia Delapan Kamar WBP
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengaku bangga masyarakat OKI kuat menjaga tradisinya. Generasi muda menurutnya harus tahu dan bangga juga dengan budaya daerahnya ditengah kemajuan teknologi digital.
"Tradisi Cang-incang adalah sastra lisan yang diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat Kayuagung, Sumatera Selatan. Tradisi ini biasanya ditampilkan pada upacara pernikahan," jelasnya.
Ciri khas Cang-Incang Kayuagung mengandung kata-kata klasik dan ungkapan-ungkapan yang mencerminkan kebudayaan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Pedang Pora dan Becak Warnai Pisah Sambut Kapolres OKI Baru dan Lama
BACA JUGA:Sejumlah Kendaraan Sumbu 3 Hendak Masuk Gerbang Tol Kayuagung Diminta Putar Balik
Biasanya dituturkan oleh mempelai perempuan kepada keluarganya pada saat ia akan melangsungkan acara pernikahan. Juga dipergunakan oleh pemuka adat dalam upacara adat perkawinan masyarakat Kayuagung.
Melalui perlombaan Cang-incang, diharapkan akan ada generasi penerus yang akan terus melestarikan tradisi turun-temurun itu.
Bupati OKI, H Muchendi mengemukakan, midang dan cang incang bukan hanya milik masyarakat OKI tapi telah berkembang menjadi warisan budaya tak benda nasional.
BACA JUGA:Jembatan Kandis Putus : Sebelumnya Sudah Jebol, Warga Swadaya Buat Jembatan dari Batang Kelapa
BACA JUGA:Cegah Ada
"Midang merupakan jati diri dan identitas tidak hanya bagi masyarakat OKI tapi juga warisan budaya nasional yang jadi perekat bangsa. Sehingga perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya," terangnya.