Memanggang Lapisan Pertama: Lapisan pertama, biasanya lapisan kuning, dipanggang dalam cetakan datar yang sudah dioles mentega dan diberi alas kertas roti.
Setelah lapisan pertama matang, lapisan cokelat ditambahkan di atasnya, dan proses pemanggangan diulang.
Menyusun Lapisan: Setelah kedua lapisan matang dan sedikit dingin, kedua lapisan tersebut disusun bersama dengan cara menyusun lapisan kuning di atas lapisan cokelat.
Proses ini dapat diulang sesuai selera untuk membuat lapisan lebih tebal atau tipis.
Mendinginkan dan Menyajikan: Setelah proses pemanggangan dan penyusunan selesai, kue didinginkan sebelum dipotong.
Kue yang sudah dingin kemudian dipotong menjadi bentuk kotak atau persegi panjang sebelum disajikan.
Lapis Surabaya tidak hanya nikmat disajikan sebagai camilan sehari-hari, tetapi juga sering hadir pada momen-momen istimewa.
Kue ini sering kali dijadikan hidangan untuk acara perayaan seperti ulang tahun, pernikahan, atau perayaan hari besar lainnya.
Karena tampilannya yang cantik dan rasanya yang lezat, Lapis Surabaya selalu mampu mencuri perhatian setiap kali disajikan di meja tamu.
Kue ini juga memiliki makna simbolis dalam budaya Indonesia.
Kue lapis, termasuk Lapis Surabaya, sering kali dianggap sebagai lambang keharmonisan dan keberuntungan, dengan setiap lapisan yang disusun dengan sempurna melambangkan keseimbangan dan kesatuan.
Meski Lapis Surabaya adalah kue tradisional, saat ini banyak variasi baru yang bermunculan.
Beberapa pembuat kue modern mulai bereksperimen dengan rasa dan tampilan Lapis Surabaya, menambahkan bahan-bahan baru seperti keju, kacang, atau bahkan buah-buahan untuk memberi sentuhan segar pada rasa klasiknya.
Tak jarang, Lapis Surabaya juga dihias dengan dekorasi yang lebih modern, menciptakan tampilan yang lebih elegan dan cocok untuk acara-acara formal.
Namun, meskipun ada inovasi dan modifikasi dalam penyajiannya, rasa asli Lapis Surabaya tetap menjadi favorit banyak orang.
Kue ini tetap menjadi simbol kelezatan kuliner Indonesia yang dapat diterima oleh berbagai kalangan, baik tua maupun muda.