Pemerintah daerah harus bersiap menghadapi lonjakan aktivitas administratif, pembangunan kantor-kantor baru, dan penyesuaian terhadap berbagai sistem pemerintahan baru.
Penataan ulang tata ruang dan perencanaan jangka panjang sangat krusial untuk menghindari urbanisasi yang tidak terkendali.
Pemekaran wilayah selalu meninggalkan konsekuensi bagi provinsi induk.
Dalam kasus ini, Provinsi Bengkulu akan kehilangan tiga kabupaten penting di bagian selatannya.
Hal yang sama juga terjadi di Sumatera Selatan, yang akan melepas tiga daerah pegunungan di bagian barat.
Pengurangan wilayah berarti pengurangan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), pengaruh politik, dan kekuatan administratif.
Namun, jika dikelola dengan bijak, kedua provinsi induk justru bisa memusatkan sumber dayanya untuk pembangunan di daerah yang tersisa, sekaligus menjalin hubungan kemitraan strategis dengan Provinsi Palapa Selatan di masa depan.
Usulan Lain: Provinsi Puncak Andalas
Selain Palapa Selatan, juga tengah diwacanakan pembentukan Provinsi Puncak Andalas.
Rencana ini bahkan lebih ambisius karena mencakup penggabungan tiga provinsi sekaligus: Bengkulu, Sumatera Barat, dan Jambi.
Salah satu daerah yang direncanakan bergabung dalam Provinsi Puncak Andalas adalah Kabupaten Muko-muko, Bengkulu.
Daerah ini secara historis dan geografis memiliki keterkaitan erat dengan provinsi-provinsi di sekitarnya.
Potensi perkebunan sawit, kelautan, dan kehutanan menjadikan Muko-muko sebagai kandidat penting dalam provinsi baru ini.
Peluang Ekonomi dan Investasi
Dengan terbentuknya provinsi baru, akan terbuka peluang ekonomi yang luas.
Investasi dalam infrastruktur, industri, dan pariwisata akan meningkat.