BACA JUGA:Menuju Kabupaten Siasia: Pemekaran Wilayah Banggai Kepulauan Demi Konservasi Sulawesi Tengah
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Menyongsong Terbentuknya Provinsi Nusa Utara
Meski dukungan terus berdatangan, upaya pemekaran Kabupaten Manggarai Barat Daya masih menghadapi tantangan besar.
Salah satu yang paling krusial adalah adanya moratorium pemekaran daerah oleh pemerintah pusat yang berlaku sejak tahun 2014.
Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih menahan rencana pemekaran dengan alasan efisiensi anggaran dan evaluasi menyeluruh atas DOB yang sudah terbentuk.
Namun, aktivis pemekaran dan tokoh pemuda Manggarai Barat tidak patah arang.
Mereka menyebut bahwa pemekaran bukan beban anggaran, melainkan investasi jangka panjang bagi pemerataan pembangunan nasional.
Terlebih, jika pemerintah pusat bersedia membuka moratorium secara selektif untuk daerah yang benar-benar siap secara administratif, ekonomi, dan sosial.
Potensi Ekonomi Wilayah Manggarai Barat Daya
Wilayah calon Kabupaten Manggarai Barat Daya memiliki berbagai potensi ekonomi yang masih belum tergarap maksimal.
Jika daerah ini menjadi kabupaten sendiri, maka pemerintah daerah dapat fokus mengembangkan sektor-sektor berikut:
1. Pertanian dan Perkebunan
Wilayah pegunungan dan dataran tinggi menjadikan kawasan ini cocok untuk budidaya tanaman kopi, cengkeh, dan kakao. Tanaman hortikultura seperti tomat, wortel, dan cabai juga dapat menjadi andalan ekspor ke luar daerah.
2. Peternakan
Kawasan padang rumput di beberapa kecamatan berpotensi menjadi lokasi peternakan sapi dan kambing yang dapat mendukung program swasembada daging.
3. Kelautan dan Perikanan