Mitsubishi Airtrek EV: SUV Listrik Gagah yang Gagal Bersinar di China.

Kamis 24-04-2025,10:48 WIB
Reporter : Koer
Editor : Dahlia

Lebih menarik lagi, Airtrek EV dibekali baterai lithium-ion 69,9 kWh, yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 520 kilometer dalam sekali pengisian penuh, berdasarkan standar pengujian NEDC (New European Driving Cycle).

Meskipun standar NEDC dikenal agak optimistis, jarak ini tetap tergolong impresif, apalagi di tahun peluncurannya 2021.

Dengan rata-rata penggunaan harian di kota sekitar 50–70 km, Airtrek EV secara teori bisa digunakan seminggu penuh tanpa perlu ngecas ulang.

Pengisian daya juga cukup cepat. Dengan fast charging DC, mobil ini bisa mengisi dari 30% ke 80% hanya dalam waktu kurang dari 30 menit.

Untuk penggunaan AC home charging, tentu memerlukan waktu lebih panjang, sekitar 7–9 jam, tapi masih sangat bisa diandalkan untuk pengecasan malam hari.

Sayangnya Gagal Bersinar

Meski menawarkan kombinasi yang cukup menarik—desain yang modern, fitur lengkap, performa oke, serta jarak tempuh yang baik—Airtrek EV gagal mencuri pasar.

Salah satu alasannya karena pasar mobil listrik di China sangat kompetitif.

GAC Aion sendiri punya banyak varian dan lini produk, dan brand-brand lokal seperti NIO, XPeng, hingga BYD menawarkan fitur yang lebih inovatif dengan harga yang sangat bersaing.

Selain itu, Mitsubishi kurang agresif dalam memasarkan Airtrek.

Brand Jepang ini seolah kalah bersaing dalam promosi dan jaringan diler dibanding merek lokal yang jauh lebih fleksibel dan cepat dalam mengadopsi tren teknologi baru.

Pada 2023, Mitsubishi mengumumkan penghentian operasional bisnisnya di China, termasuk menutup pabrik joint venture-nya dengan GAC.

Otomatis, penjualan Airtrek EV juga berhenti total. Produksi dihentikan, dan sisa stok pun dijual habis secara terbatas.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Airtrek EV?

Meski akhirnya harus mundur dari pasar, Mitsubishi Airtrek EV tetap memberikan pelajaran penting, baik bagi Mitsubishi sendiri maupun industri otomotif global.

Pertama, bahwa adaptasi pasar lokal sangat penting, terutama di China yang punya dinamika luar biasa cepat.

Kategori :