Banyak pelanggan tetap datang bersama keluarga, bahkan membawa anak-anak mereka untuk merasakan minuman yang pernah mereka nikmati saat kecil.
BACA JUGA:Mie Aceh : Kuliner Khas Serambi Mekkah yang Menyapa Dunia
BACA JUGA:Es Campur : Kelegaan Manis di Tengah Terik Panas
Di era media sosial ini, Es Goyobod justru mengalami kebangkitan.
Banyak food vlogger dan konten kreator kuliner yang mulai mengangkat kembali popularitas minuman tradisional, termasuk Es Goyobod.
Salah satunya adalah Fajar Ramadhan, konten kreator asal Bandung yang memiliki lebih dari 300 ribu pengikut di Instagram dan TikTok.
“Saya suka angkat kuliner lokal, karena banyak yang belum terekspos. Pas saya coba review Es Goyobod di Cihampelas, ternyata viewers-nya tembus 1 juta.
Banyak yang kangen, banyak juga yang baru tahu dan penasaran,” kata Fajar.
Tren ini membuat beberapa pengusaha muda mulai melirik potensi bisnis Es Goyobod dalam kemasan modern.
Salah satu contohnya adalah “Goyoboom!”, sebuah brand minuman kekinian yang mengemas Es Goyobod dalam bentuk cup take-away dengan desain menarik, serta tambahan topping yang disesuaikan dengan selera anak muda, seperti bubble, jelly, dan bahkan biskuit.
Nabila, salah satu co-founder Goyoboom!, mengatakan bahwa ide bisnis ini muncul saat dirinya mencari peluang untuk mengangkat kembali kuliner lokal dengan pendekatan yang lebih modern.
“Kami ingin anak muda nggak cuma kenal matcha atau thai tea, tapi juga bisa bangga sama minuman asli Indonesia seperti Es Goyobod.
Jadi kami buat kemasannya fun, rasanya tetap autentik, tapi tampilannya kekinian,” ujarnya.
Meski begitu, tak sedikit yang tetap menganggap bahwa Es Goyobod terbaik tetaplah yang disajikan secara tradisional, dengan es serut manual dan disajikan dalam mangkuk kaca.
Para pencinta kuliner klasik berpendapat bahwa proses pembuatan secara tradisional justru memberikan rasa yang lebih khas dan otentik.
Pakar kuliner dari Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Yulia Astuti, menyebutkan bahwa fenomena naik daunnya Es Goyobod ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai memiliki ketertarikan kembali pada makanan dan minuman tradisional.