Pelayanan publik bisa lebih dekat dan cepat.
Pembangunan infrastruktur lebih merata.
Lapangan kerja baru tercipta.
Perekonomian lokal lebih berkembang.
Banyak warga yang sebelumnya harus menempuh perjalanan berjam-jam ke Tenggarong untuk mengurus administrasi, berharap bisa mendapatkan pelayanan cukup di Kota Bangun jika Kutai Tengah berdiri.
Tantangan dan Strategi Menghadapinya
Meskipun peluang besar terbentang, Kutai Tengah juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi:
Ketersediaan SDM:
Untuk membangun pemerintahan daerah baru, dibutuhkan aparatur sipil negara (ASN) yang memadai, berkualitas, dan siap ditempatkan di wilayah baru.
Infrastruktur dasar:
Beberapa wilayah di Kutai Tengah masih minim fasilitas jalan, listrik, dan jaringan telekomunikasi.
Anggaran awal:
Pemekaran membutuhkan suntikan dana dari APBN untuk membiayai operasional pemerintahan baru.
Sinkronisasi rencana pembangunan:
Harus ada koordinasi erat antara pemerintah pusat, provinsi, Kukar, dan Kutai Tengah sebagai calon DOB.
Untuk mengatasi itu, strategi yang disiapkan antara lain: